Jakarta - Kiai Asep Saifudin Chalim bergerak cepat menepis tudingan sepihak Romahurmuziy alias Rommy. Sebab, nama Kiai Asep diseret-seret mantan Ketua Umum PPP itu sebagai orang yang turut merekomendasikan pejabat di Kementerian Agama (Kemenag).Rommy dijerat KPK sebagai tersangka dengan dugaan menerima...
Jakarta - Kiai Asep Saifudin Chalim bergerak cepat menepis tudingan sepihak Romahurmuziy alias Rommy. Sebab, nama Kiai Asep diseret-seret mantan Ketua Umum PPP itu sebagai orang yang turut merekomendasikan pejabat di Kementerian Agama (Kemenag).
Rommy dijerat KPK sebagai tersangka dengan dugaan menerima suap untuk pengisian jabatan di Kemenag, baik di pusat maupun di daerah. Salah satu sosok yang disorot adalah Haris Hasanuddin, yang merupakan mantan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur.
Haris disorot karena pernah dihukum disiplin tetapi tetap mendapat jabatan itu. Di sisi lain, Rommy mengaku hanya menyampaikan aspirasi ke Kemenag tentang sosok Haris, tapi menepis adanya suap di balik itu.
"Tapi bahwa meneruskan aspirasi, apa yang saya teruskan bukan main-main. Contoh Haris, memang dari awal menerima aspirasi dari ulama seorang Kiai Asep Saifudin Chalim, pimpinan pondok pesantren," kata Rommy di sela pemeriksaan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Maret 2019.
Selain itu, Rommy menyeret nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok yang turut memberikan rekomendasi. Khofifah sendiri sudah menepisnya.
Lalu bagaimana tanggapan Kiai Asep?
Pada hari itu pula, Kiai Asep mengaku akan berangkat ke Jakarta. Dia ingin menyampaikan klarifikasi ke KPK. Kiai Asep merupakan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya.
Pada akhirnya Senin, 25 Maret 2019, Kiai Asep menjalani pemeriksaan di KPK. Dia mengaku ditanya penyidik soal dugaan jual-beli jabatan yang dilakukan Rommy.
"Memang ada pertanyaan apa saya ikut mengetahui semuanya, (saya jawab) nggak, saya nggak tahu," kata Kiai Asep.
Namun Kiai Asep mengaku kenal dengan sosok Haris. Dia disebut Kiai Asep pernah mengaji padanya.
"Pernah, kira-kira 25 tahun lalu jadi murid saya selama kurang-lebih 3 tahun. Tiap pagi mengaji di tempat saya. Saat itu saya kenal dan bisa baik ketika mengaji," ujar Kiai Asep.
Namun Kiai Asep membantah keras sebagai sosok yang disebut Rommy merekomendasikan Haris. "Jelas kalau saya merekomendasi itu salah betul," kata Kiai Asep.
Di sisi lain, Rommy belum menanggapi bantahan Kiai Asep. Namun pengacara Rommy, Maqdir Ismail, sempat angkat bicara bahwa semua rekomendasi yang diterima Rommy disampaikan ke Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.
"Sepanjang yang saya tahu, beliau (Romahurmuziy) menyampaikan aspirasi ke Menteri Agama," kata Maqdir.
"Tapi awalnya aspirasi yang disampaikan kepada Menteri Agama bukan yang dipilih jadi Kakanwil Kementerian Agama sekarang ini," sambung Maqdir tanpa memberikan penjelasan lanjut mengenai pihak yang dimaksud.
(dhn/zak)
Rommy dijerat KPK sebagai tersangka dengan dugaan menerima suap untuk pengisian jabatan di Kemenag, baik di pusat maupun di daerah. Salah satu sosok yang disorot adalah Haris Hasanuddin, yang merupakan mantan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur.
"Tapi bahwa meneruskan aspirasi, apa yang saya teruskan bukan main-main. Contoh Haris, memang dari awal menerima aspirasi dari ulama seorang Kiai Asep Saifudin Chalim, pimpinan pondok pesantren," kata Rommy di sela pemeriksaan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Maret 2019.
Selain itu, Rommy menyeret nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok yang turut memberikan rekomendasi. Khofifah sendiri sudah menepisnya.
Lalu bagaimana tanggapan Kiai Asep?
Pada hari itu pula, Kiai Asep mengaku akan berangkat ke Jakarta. Dia ingin menyampaikan klarifikasi ke KPK. Kiai Asep merupakan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya.
Pada akhirnya Senin, 25 Maret 2019, Kiai Asep menjalani pemeriksaan di KPK. Dia mengaku ditanya penyidik soal dugaan jual-beli jabatan yang dilakukan Rommy.
"Memang ada pertanyaan apa saya ikut mengetahui semuanya, (saya jawab) nggak, saya nggak tahu," kata Kiai Asep.
Namun Kiai Asep mengaku kenal dengan sosok Haris. Dia disebut Kiai Asep pernah mengaji padanya.
"Pernah, kira-kira 25 tahun lalu jadi murid saya selama kurang-lebih 3 tahun. Tiap pagi mengaji di tempat saya. Saat itu saya kenal dan bisa baik ketika mengaji," ujar Kiai Asep.
Namun Kiai Asep membantah keras sebagai sosok yang disebut Rommy merekomendasikan Haris. "Jelas kalau saya merekomendasi itu salah betul," kata Kiai Asep.
Baca juga: Romahurmuziy Menyerang ke Sana-sini |
Di sisi lain, Rommy belum menanggapi bantahan Kiai Asep. Namun pengacara Rommy, Maqdir Ismail, sempat angkat bicara bahwa semua rekomendasi yang diterima Rommy disampaikan ke Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.
"Sepanjang yang saya tahu, beliau (Romahurmuziy) menyampaikan aspirasi ke Menteri Agama," kata Maqdir.
"Tapi awalnya aspirasi yang disampaikan kepada Menteri Agama bukan yang dipilih jadi Kakanwil Kementerian Agama sekarang ini," sambung Maqdir tanpa memberikan penjelasan lanjut mengenai pihak yang dimaksud.
(dhn/zak)
Komentar
Posting Komentar