Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, meminta KPU dan Bawaslu segera menyelesaikan daftar pemilih tetap (DPT) yang invalid dan ganda di Pemilu 2019. Dia berharap KPU memperbaiki data tersebut."Jangan sampai ada ketidakpercayaan kepada...
Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, meminta KPU dan Bawaslu segera menyelesaikan daftar pemilih tetap (DPT) yang invalid dan ganda di Pemilu 2019. Dia berharap KPU memperbaiki data tersebut.
"Jangan sampai ada ketidakpercayaan kepada penyelenggara Pemilu, harus ada jawaban yang tegas. Saya yakin ini bukan mencari siapa yang salah, karena yang salah sudah pasti itu dari data awal di Kementerian Dalam Negeri," kata Fadli di Gedung Parlemen, Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (26/3/2019).
"KPU justru harus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap data itu. Kalau itu merupakan data siluman, dihapus saja," sambung politikus Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, Tim BPN Prabowo-Sandiaga, sempat mendatangi KPU dan menyebut ada 17,5 juta DPT yang mereka anggap tak wajar.
"Berdasarkan paparan yang disampaikan, memang ada temuan ada 17,5 juta DPT yang dianggap bermasalah, baik itu kategorinya ganda, invalid, manipulatif, mungkin boleh juga dikatakan sebagai siluman," ujar dia.
Fadli menyebutkan, KPU dan Bawaslu sebenarnya sudah melakukan perbaikan terkait DPT, namun dalam perbaikan itu masih terdapat data ganda hingga manipulatif. Dia harap data tersebut bisa diperbaiki.
"Ini harus segera diselesaikan karena menyangkut integritas dan kepercayaan publik terhadap penyelenggara Pemilu," kata Wakil Ketua DPR ini.
Ia menegaskan, persoalan DPT yang selalu terjadi setiap kali Pemilu seharusnya sudah bisa diselesaikan. Ia pun mempersilakan pihak-pihak yang ingin menguji temuan tim BPN Prabowo-Sandiaga itu.
"Jadi ini adalah data yang seharusnya sudah selesai di abad lalu, pada abad ke-20 ini seharusnya sudah selesai karena data ini adalah data kependudukan. Semua negara, bahkan negara paling terbelakang di Afrika pun tidak ada masalah kependudukan," kata dia.
"Silakan itu diuji sekarang, temuan dari 17,5 juta DPT yang bermasalah, kalau ada yang bisa menguji ya silakan diuji, sekarang temuan itu sudah ada namanya, sudah ada NIK-nya sudah ada TPS-nya. Nah ini harus sudah dibersihkan mereka yang bermasalah yang namanya ganda tinggal di-delete," imbuhnya.
(jbr/idn)
"Jangan sampai ada ketidakpercayaan kepada penyelenggara Pemilu, harus ada jawaban yang tegas. Saya yakin ini bukan mencari siapa yang salah, karena yang salah sudah pasti itu dari data awal di Kementerian Dalam Negeri," kata Fadli di Gedung Parlemen, Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (26/3/2019).
"KPU justru harus melakukan perbaikan-perbaikan terhadap data itu. Kalau itu merupakan data siluman, dihapus saja," sambung politikus Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, Tim BPN Prabowo-Sandiaga, sempat mendatangi KPU dan menyebut ada 17,5 juta DPT yang mereka anggap tak wajar.
"Berdasarkan paparan yang disampaikan, memang ada temuan ada 17,5 juta DPT yang dianggap bermasalah, baik itu kategorinya ganda, invalid, manipulatif, mungkin boleh juga dikatakan sebagai siluman," ujar dia.
Fadli menyebutkan, KPU dan Bawaslu sebenarnya sudah melakukan perbaikan terkait DPT, namun dalam perbaikan itu masih terdapat data ganda hingga manipulatif. Dia harap data tersebut bisa diperbaiki.
"Ini harus segera diselesaikan karena menyangkut integritas dan kepercayaan publik terhadap penyelenggara Pemilu," kata Wakil Ketua DPR ini.
Ia menegaskan, persoalan DPT yang selalu terjadi setiap kali Pemilu seharusnya sudah bisa diselesaikan. Ia pun mempersilakan pihak-pihak yang ingin menguji temuan tim BPN Prabowo-Sandiaga itu.
"Jadi ini adalah data yang seharusnya sudah selesai di abad lalu, pada abad ke-20 ini seharusnya sudah selesai karena data ini adalah data kependudukan. Semua negara, bahkan negara paling terbelakang di Afrika pun tidak ada masalah kependudukan," kata dia.
"Silakan itu diuji sekarang, temuan dari 17,5 juta DPT yang bermasalah, kalau ada yang bisa menguji ya silakan diuji, sekarang temuan itu sudah ada namanya, sudah ada NIK-nya sudah ada TPS-nya. Nah ini harus sudah dibersihkan mereka yang bermasalah yang namanya ganda tinggal di-delete," imbuhnya.
(jbr/idn)
Komentar
Posting Komentar