Jakarta - Ansufri Idrus Sambo atau akrab disapa Ustaz Sambo mengatakan masyarakat boleh menceritakan keburukan seseorang dengan alasan keburukan itu harus menyangkut kepentingan publik, bukan pribadi. Menurutnya, membongkar aib kepentingan publik itu baik agar masyarakat tidak lagi dibohongi.Awalnya, d...
Jakarta - Ansufri Idrus Sambo atau akrab disapa Ustaz Sambo mengatakan masyarakat boleh menceritakan keburukan seseorang dengan alasan keburukan itu harus menyangkut kepentingan publik, bukan pribadi. Menurutnya, membongkar aib kepentingan publik itu baik agar masyarakat tidak lagi dibohongi.
Awalnya, dia menyindir Presiden Joko Widodo yang berjanji akan memproduksi 6.000 Esemka dan berjanji tidak akan melakukan impor. Namun, menurutnya, janji itu bohong. Dia mengatakan masyarakat perlu tahu bahwa janji tersebut diingkari.
"Ajak orang doa, sebarkan dengan bukti, jangan hoax. Sekarang jejak digital dahsyat, semua tindakan mereka ada jejak digitalnya. Dia bilang akan produksi 6.000 Esemka, tapi orang inden dulu sekian. Itu kan sudah ada buktinya. Dia bilang nggak ada impor itu saja kita tunjukkan, nggak perlu difitnah karena memang kenyataannya begitu, fakta, nggak perlu fitnah," kata Sambo saat mengisi tausiah di acara doa bersama eksponen Al-Azhar di AD Premier, Jalan TB Simatupang, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2019).
Lalu dia menjelaskan hukum menyebarkan aib seseorang dalam Islam. Menurutnya, membongkar aib seseorang itu diperbolehkan dengan alasan aib yang dibongkar itu tidak bersifat pribadi.
"Kalau menceritakan keburukan orang dosa nggak? Kalau keburukan pribadi berdosa, tapi keburukan bersifat publik tidak berdosa, karena kan biar publik tahu. Jadi menunjukkan aib pribadi nggak boleh kecuali aib pribadi yang hak publik. Kalau dia pejabat publik, itu bukan aib. Kalau dia berbohong, itu kejahatan publik, umat harus tahu, rakyat harus tahu," jelasnya.
"Tapi kalau dia kurapan, panuan, nggak boleh kita bongkar aib pribadi. Kalau bersifat publik, harus tahu, apalagi terkait pemimpin, supaya orang tidak memilih dia lagi, supaya orang berhati-hati dengan dia," lanjutnya.
Di akhir tausiahnya, dia meminta masyarakat berbondong-bondong menjaga TPS. Dia juga meminta rakyat untuk menunaikan salat tahajud dan memohonkan kemenangan Prabowo-Sandi. Dia juga menyerukan agar para pendukung Prabowo-Sandi tidak meninggalkan TPS untuk menghindari kecurangan.
"Jangan tinggalkan TPS sampai selesai penghitungan, sampai dapat C1. Kalau perlu, di sana buka lapak, pakai tikar, bikin ngaji selawatan atau apa, jaga kalau mau ke kamar mandi, lihat tuh, perhatiin, karena mereka akan siap kecurangan. Tapi kalau kita siap jaga kaya Jakarta kemarin, mereka nggak bisa curang, makanya mari kita jaga TPS di 17 April. Insyaallah 2019 kita ganti presiden," pungkas Sambo.
Saksikan juga video 'KPU-Panelis Geladi Bersih Persiapan Debat Capres Keempat':
(zap/rvk)
Awalnya, dia menyindir Presiden Joko Widodo yang berjanji akan memproduksi 6.000 Esemka dan berjanji tidak akan melakukan impor. Namun, menurutnya, janji itu bohong. Dia mengatakan masyarakat perlu tahu bahwa janji tersebut diingkari.
"Ajak orang doa, sebarkan dengan bukti, jangan hoax. Sekarang jejak digital dahsyat, semua tindakan mereka ada jejak digitalnya. Dia bilang akan produksi 6.000 Esemka, tapi orang inden dulu sekian. Itu kan sudah ada buktinya. Dia bilang nggak ada impor itu saja kita tunjukkan, nggak perlu difitnah karena memang kenyataannya begitu, fakta, nggak perlu fitnah," kata Sambo saat mengisi tausiah di acara doa bersama eksponen Al-Azhar di AD Premier, Jalan TB Simatupang, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2019).
Lalu dia menjelaskan hukum menyebarkan aib seseorang dalam Islam. Menurutnya, membongkar aib seseorang itu diperbolehkan dengan alasan aib yang dibongkar itu tidak bersifat pribadi.
"Kalau menceritakan keburukan orang dosa nggak? Kalau keburukan pribadi berdosa, tapi keburukan bersifat publik tidak berdosa, karena kan biar publik tahu. Jadi menunjukkan aib pribadi nggak boleh kecuali aib pribadi yang hak publik. Kalau dia pejabat publik, itu bukan aib. Kalau dia berbohong, itu kejahatan publik, umat harus tahu, rakyat harus tahu," jelasnya.
"Tapi kalau dia kurapan, panuan, nggak boleh kita bongkar aib pribadi. Kalau bersifat publik, harus tahu, apalagi terkait pemimpin, supaya orang tidak memilih dia lagi, supaya orang berhati-hati dengan dia," lanjutnya.
Di akhir tausiahnya, dia meminta masyarakat berbondong-bondong menjaga TPS. Dia juga meminta rakyat untuk menunaikan salat tahajud dan memohonkan kemenangan Prabowo-Sandi. Dia juga menyerukan agar para pendukung Prabowo-Sandi tidak meninggalkan TPS untuk menghindari kecurangan.
"Jangan tinggalkan TPS sampai selesai penghitungan, sampai dapat C1. Kalau perlu, di sana buka lapak, pakai tikar, bikin ngaji selawatan atau apa, jaga kalau mau ke kamar mandi, lihat tuh, perhatiin, karena mereka akan siap kecurangan. Tapi kalau kita siap jaga kaya Jakarta kemarin, mereka nggak bisa curang, makanya mari kita jaga TPS di 17 April. Insyaallah 2019 kita ganti presiden," pungkas Sambo.
Saksikan juga video 'KPU-Panelis Geladi Bersih Persiapan Debat Capres Keempat':
(zap/rvk)
Komentar
Posting Komentar