Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019. Ia berharap peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam penyelenggaraan Pemilu mendatang."Saya selaku Ketua...
Jakarta -
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019. Ia berharap peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam penyelenggaraan Pemilu mendatang.
"Saya selaku Ketua dan atas nama seluruh anggota Dewan Pembina, serta kader Partai Golkar seluruh Indonesia menyatakan duka cita yang mendalam atas wafatnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," cuit pria yang akrab disapa Ical itu melalui akun Twitter-nya @aburizalbakrie seperti dilihat detikcom, Minggu, (28/4/2019).
Ical tidak ingin kejadian serupa terulang. Ia pun menyebut peristiwa ini sebagai 'tragedi nasional'.
"Kita perlu instropeksi dan evaluasi menyeluruh, agar tragedi nasional seperti ini tidak terulang di masa mendatang," tambahnya.
Ia menyebut para petugas KPPS itu sebagai pahlawan demokrasi. Ical mendoakan keluarga anggota KPPS yang meninggal dunia agar tabah.
"Semoga para pahlawan demokrasi ini khusnul khotimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," sebut Ical.
Hingga saat ini, KPU mencatat jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia sebanyak 272 orang. Sedangkan 1.878 orang sakit.
"Jumlah bertambah, anggota wafat 272 dan sakit 1.878," ujar komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik, kepada wartawan, Sabtu (27/4).
Berdasarkan data tersebut, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit berjumlah 2.150 orang. Data ini diambil Sabtu (27/4) per pukul 18.00 WIB.
(ibh/tsa)
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019. Ia berharap peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam penyelenggaraan Pemilu mendatang.
"Saya selaku Ketua dan atas nama seluruh anggota Dewan Pembina, serta kader Partai Golkar seluruh Indonesia menyatakan duka cita yang mendalam atas wafatnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," cuit pria yang akrab disapa Ical itu melalui akun Twitter-nya @aburizalbakrie seperti dilihat detikcom, Minggu, (28/4/2019).
Ical tidak ingin kejadian serupa terulang. Ia pun menyebut peristiwa ini sebagai 'tragedi nasional'.
"Kita perlu instropeksi dan evaluasi menyeluruh, agar tragedi nasional seperti ini tidak terulang di masa mendatang," tambahnya.
"Semoga para pahlawan demokrasi ini khusnul khotimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," sebut Ical.
Hingga saat ini, KPU mencatat jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia sebanyak 272 orang. Sedangkan 1.878 orang sakit.
"Jumlah bertambah, anggota wafat 272 dan sakit 1.878," ujar komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik, kepada wartawan, Sabtu (27/4).
Berdasarkan data tersebut, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit berjumlah 2.150 orang. Data ini diambil Sabtu (27/4) per pukul 18.00 WIB.
(ibh/tsa)
Komentar
Posting Komentar