Bengkulu - Korban banjir bandang di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, membutuhkan pasokan air bersih. Mereka butuh air untuk minum dan masak."Kami membutuhkan air bersih karena sumur di desa kami semuanya terendam lumpur sehingga untuk keperluan minum, mandi, dan mencuci belum ada. Saat ini kami hanya men...
Bengkulu - Korban banjir bandang di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, membutuhkan pasokan air bersih. Mereka butuh air untuk minum dan masak.
"Kami membutuhkan air bersih karena sumur di desa kami semuanya terendam lumpur sehingga untuk keperluan minum, mandi, dan mencuci belum ada. Saat ini kami hanya menggunakan air mineral bantuan pemerintah dan warga lainnya," kata Kepala Desa Tanjung Dalam Ferry Marzoni yang ditemui di Kapahiang, yang dilansir Antara, Minggu (28/4/2019).
Ia mengatakan rumah warga desanya yang terkena dampak banjir tersebut mencapai 265 unit dengan jumlah penduduk mencapai 1.200 orang, di mana satu rumah hancur dan satu lagi terbawa banjir. Selain membutuhkan pasokan air bersih warga desa itu, tambah dia, membutuhkan bantuan bahan pangan, kemudian pakaian bekas maupun bantuan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak dan hilang terbawa banjir.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya, selain dua rumah yang rusak berat dan hanyut, ada ratusan rumah terkena dampak sehingga merusak perabotan rumah tangga ataupun peralatan elektronik warga. Selain itu, banjir ini merendam jalanan, jembatan, masjid, dan sarana publik lain.
Kemudian 130 hektare sawah juga terendam, kerusakan irigasi di lima titik. belasan hektare kebun kopi, puluhan karung beras dan padi hasil panen juga terendam air, termasuk ratusan ekor ternak unggas dan lainnya.
(rvk/asp)
"Kami membutuhkan air bersih karena sumur di desa kami semuanya terendam lumpur sehingga untuk keperluan minum, mandi, dan mencuci belum ada. Saat ini kami hanya menggunakan air mineral bantuan pemerintah dan warga lainnya," kata Kepala Desa Tanjung Dalam Ferry Marzoni yang ditemui di Kapahiang, yang dilansir Antara, Minggu (28/4/2019).
Ia mengatakan rumah warga desanya yang terkena dampak banjir tersebut mencapai 265 unit dengan jumlah penduduk mencapai 1.200 orang, di mana satu rumah hancur dan satu lagi terbawa banjir. Selain membutuhkan pasokan air bersih warga desa itu, tambah dia, membutuhkan bantuan bahan pangan, kemudian pakaian bekas maupun bantuan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak dan hilang terbawa banjir.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya, selain dua rumah yang rusak berat dan hanyut, ada ratusan rumah terkena dampak sehingga merusak perabotan rumah tangga ataupun peralatan elektronik warga. Selain itu, banjir ini merendam jalanan, jembatan, masjid, dan sarana publik lain.
Kemudian 130 hektare sawah juga terendam, kerusakan irigasi di lima titik. belasan hektare kebun kopi, puluhan karung beras dan padi hasil panen juga terendam air, termasuk ratusan ekor ternak unggas dan lainnya.
(rvk/asp)
Komentar
Posting Komentar