Jakarta - Bencana tanah longsor terjadi di beberapa lokasi di Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, Lampung pada Jumat (26/4). Sebanyak enam orang warga meninggal dunia akibat longsor tersebut."Berdasarkan laporan Tagana terdapat tiga titik lokasi longsor di Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, yang mengakibatk...
Jakarta - Bencana tanah longsor terjadi di beberapa lokasi di Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, Lampung pada Jumat (26/4). Sebanyak enam orang warga meninggal dunia akibat longsor tersebut.
"Berdasarkan laporan Tagana terdapat tiga titik lokasi longsor di Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, yang mengakibatkan enam orang tewas," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni, di Bandar Lampung seperti dilansir Antara, Minggu (28/4/2019).
Lokasi longsor pertama berada di Pekon Suka Mulya Pemangku Lintik. Kejadian itu menelan empat korban jiwa yakni Dede Rifansyah (25), Indriani (23), Andika (11), dan Kaira Fayola (2). Sedangkan dua orang lagi bernama Ishak (56) dan Suanah (53) mengalami luka-luka.
Lokasi longsor kedua berada di Pekon Lemong Pemangku Batang Balak. Dua orang warga meninggal dunia atas nama Masmadi (55) dan Baini (50).
Lokasi longsor ketiga berada di Pekon Tanjung Sakti. Tak ada korban jiwa di lokasi ini namun lima rumah warga rusak dan fasilitas pendidikan Sekolah Dasar Negeri Tanjung Sakti rusak.
Sumarju mengatakan bantuan sudah diserahkan kepada warga yang terdampak. "Bantuan masih dipandang cukup. Tidak ada pengungsian sehingga tidak diperlukan dapur umum lapangan," ujar dia.
(knv/idn)
"Berdasarkan laporan Tagana terdapat tiga titik lokasi longsor di Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, yang mengakibatkan enam orang tewas," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni, di Bandar Lampung seperti dilansir Antara, Minggu (28/4/2019).
Lokasi longsor kedua berada di Pekon Lemong Pemangku Batang Balak. Dua orang warga meninggal dunia atas nama Masmadi (55) dan Baini (50).
Lokasi longsor ketiga berada di Pekon Tanjung Sakti. Tak ada korban jiwa di lokasi ini namun lima rumah warga rusak dan fasilitas pendidikan Sekolah Dasar Negeri Tanjung Sakti rusak.
Sumarju mengatakan bantuan sudah diserahkan kepada warga yang terdampak. "Bantuan masih dipandang cukup. Tidak ada pengungsian sehingga tidak diperlukan dapur umum lapangan," ujar dia.
(knv/idn)
Komentar
Posting Komentar