Siapakah Zahran Hashim, Terduga Dalang Utama Bom Sri Lanka?

Colombo - Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengatakan terduga dalang serangkaian serangan di gereja dan hotel pada Minggu Paskah tewas di Hotel Shangri-La, Kolombo. Menurut Sirisena, Zahran Hashim, seorang ustad radikal, memimpin serangan di hotel mewah tersebut dengan didampingi oleh pelaku kedua yang diidentifikasi sebagai "Ilha...

Colombo -

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengatakan terduga dalang serangkaian serangan di gereja dan hotel pada Minggu Paskah tewas di Hotel Shangri-La, Kolombo.

Menurut Sirisena, Zahran Hashim, seorang ustad radikal, memimpin serangan di hotel mewah tersebut dengan didampingi oleh pelaku kedua yang diidentifikasi sebagai "Ilham".

Presiden tidak merinci peran Hashim dalam serangan bom di Shangri-La - salah satu dari enam serangan yang mengguncang Sri Lanka.

Setidaknya 250 meninggal dunia dalam serangkaian serangan terkoordinasi bertepatan dengan perayaan Hari Paskah, Minggu (21/04).

Siapakah Zahran Hashim?

Seorang ustad radikal yang sebelumnya tidak banyak dikenal,Hashim menjadi terkenal beberapa tahun lalu sebagai bagian dari kelompok yang merusak patung-patung Buddha.

Ia kemudian mendapat banyak pengikut di YouTube ketika mengunggah video-video yang berisi seruan melakukan kekerasan terhadap orang non-Muslim.

Hotel Shangri-La
Kerusakan yang terjadi di Hotel Shangri-La, tempat Zahran Hashim dilaporkan tewas. (Getty Images)


Beberapa hari setelah serangan Minggu Paskah, ia muncul dalam video yang diunggah oleh kelompok yang menyebut diri Negara Islam (ISIS).

Dalam video tersebut, tujuh pria - yang diyakini sebagai bagian dari pelaku bom bunuh diri - menyatakan kesetiaan kepada ISIS. Hashim adalah satu-satunya orang yang menunjukkan mukanya dalam video itu.

Namun hingga kini tidak jelas apakah Hashim sebelumnya berhubungan langsung dengan ISIS atau ia sekedar bersumpah setia kepada kelompok itu yang juga mengaku berada di balik serangan di Sri Lanka.

Hashim berasal dari kota pesisir Kattankudy. Di kota tersebut, awal pekan ini, saudara perempuannya menuturkan kepada BBC bahwa ia sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh saudaranya itu.

"Meskipun ia saudara laki-laki saya, saya tidak dapat menerima ini. Saya tidak peduli lagi terhadapnya," tuturnya sambil menambahkan bahwa Hashim sebelumnya menjalin komunikasi dengannya sampai sekitar dua tahun lalu, ketika ia berhenti berkomunikasi.

Siapa saja terduga pengebom bunuh diri?

Sembilan orang dicurigai melancarkan serangan. Dua di antara pengebom bunuh diri disebut sebagai putra-putra saudagar rempah-rempah, MohammadYusufIbrahim, salah seorang pria paling kaya di SriLanka.Ibrahim ditangkap dan diinterogasi setelah serangan.

Salah satu putra Ibrahim dilaporkan sebagai terduga pelaku di Hotel Shangri-La - bersama Hashim. Demikian dikatakan Presiden Sirisena.

Putra yang lain dilaporkan menyerang restoran di hotel mewah, Cinnamon Grand, tak jauh dari Shangri-La.

Seorang perempuan, yang dikatakan sebagai istri salah satu putra Ibrahim, meledakkan bom ketika polisi melakukan penggeledahan di vila keluarga pada hari Minggu (21/04). Sejumlah orang, termasuk anak-anak dan tiga polisi, dilaporkan meninggal dunia dalam ledakan itu.

Terduga pelaku
Rekaman CCTV menunjukkan seorang terduga pengebom bunuh diri berjalan menuju Gereja St Sebastian di Negombo. (AFP)


Menurut pemerintah Sri Lanka, sebagian besar terduga pelaku "sangat terdidik" dan berasal dari keluarga "kelas menengah atau kelas atas".

Terduga lain pernah belajar di Inggris, kata seorang pejabat pemerintah Inggris kepada BBC.

Abdul Latif Jamil Mohammed mengambil jurusan teknik penerbangan di Universitas Kingston tahun 2006-2007 tetapi tidak sampai menyelesaikannya.

Dalam jumpa pers pada Jumat (26/04), Presiden Maithripala Sirisena mengatakan sekitar 130 orang yang diduga mempunyai kaitan dengan ISIS diketahui berada di Sri Lanka, 70 di antara mereka masih buron.

"Polisi memburu mereka," kata Sirisena.

Pihak berwenang menuduh kelompok garis keras setempat yang tidak terkenal, National Thowheed Jamath, bertanggung jawab atas serangan itu.


(nvc/nvc)

Komentar