Jakarta - Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi membuka pelatihan handycraft rajut berbasis ekonomi kreatif, di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta. Pelatihan tersebut merupakan suatu terobosan yang efektif dalam meningkatkan k...
Jakarta - Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi membuka pelatihan handycraft rajut berbasis ekonomi kreatif, di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta. Pelatihan tersebut merupakan suatu terobosan yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Anwar juga mengungkapkan, produk yang dihasilkan oleh para peserta dapat langsung diserap oleh pasar karena bekerja sama dengan PT Yogyakarta Isti Parama.
"Produk yang dihasilkan dari pelatihan akan diambil langsung atau laku oleh pembeli. Dengan kata lain pelatihan ini adalah pelatihan yg dilakukan berdasarkan pesanan/order pembeli, sehingga sangat dipastikan adanya kepastian terjualnya hasil dari produk-produk dari para peserta pelatihan ini," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2019).
Pelatihan yang dibuka atas kerjasama antara Kemendes PDTT dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan perusahaan PT Yogyakarta Isti Parama (YIP) itu dilaksanakan pada Sabtu (27/4).
Sedikitnya 90 peserta dari pelatihan merupakan kelompok keluarga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dari 4 Kabupaten di DIY yakni Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul yang akan berlatih membuat handycraft rajut di BBLM Yogyakarta dari tanggal 27 April sampai 30 April 2019.
Selain Anwar, dalam pembukaan Pelatihan Handycraft turut pula dihadiri Kepala Bappeda Provinsi DIY, Ketua Karang Taruna DIY, Kepala BBLM Yogyakarta serta Direktur PT Yogyakarta Isti Parama.
Untuk penutupan pelatihan, akan dilaksanakan pada tanggal 30 April 2019 yang dijadwalkan akan dihadiri oleh Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca berita Kemendes lainnya di sini.
(ega/ega)
Anwar juga mengungkapkan, produk yang dihasilkan oleh para peserta dapat langsung diserap oleh pasar karena bekerja sama dengan PT Yogyakarta Isti Parama.
"Produk yang dihasilkan dari pelatihan akan diambil langsung atau laku oleh pembeli. Dengan kata lain pelatihan ini adalah pelatihan yg dilakukan berdasarkan pesanan/order pembeli, sehingga sangat dipastikan adanya kepastian terjualnya hasil dari produk-produk dari para peserta pelatihan ini," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2019).
Sedikitnya 90 peserta dari pelatihan merupakan kelompok keluarga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dari 4 Kabupaten di DIY yakni Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul yang akan berlatih membuat handycraft rajut di BBLM Yogyakarta dari tanggal 27 April sampai 30 April 2019.
Selain Anwar, dalam pembukaan Pelatihan Handycraft turut pula dihadiri Kepala Bappeda Provinsi DIY, Ketua Karang Taruna DIY, Kepala BBLM Yogyakarta serta Direktur PT Yogyakarta Isti Parama.
Untuk penutupan pelatihan, akan dilaksanakan pada tanggal 30 April 2019 yang dijadwalkan akan dihadiri oleh Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca berita Kemendes lainnya di sini.
(ega/ega)
Komentar
Posting Komentar