Cerita Supringatun, Pemudik Tunanetra yang Terbantu Mudik Gratis

Jakarta - Untuk urusan mudik Lebaran tahun ini, Supringatun, tak perlu lagi disibukkan dengan bolak-balik ke loket stasiun kereta. Dia bersama suami dan dua anaknya cukup beruntung karena bisa terdaftar sebagai peserta mudik gratis yang diselengarakkan Bank BNI. Penyandang tunanetra ini bercerita, seti...

Jakarta - Untuk urusan mudik Lebaran tahun ini, Supringatun, tak perlu lagi disibukkan dengan bolak-balik ke loket stasiun kereta. Dia bersama suami dan dua anaknya cukup beruntung karena bisa terdaftar sebagai peserta mudik gratis yang diselengarakkan Bank BNI.

Penyandang tunanetra ini bercerita, setiap tahun setiap 3 bulan sebelum Idul Fitri, dirinya bersama suaminya harus begadang berburu tiket kereta api tujuan Kulonprogo, Yogjakarta. Jika tiket tak bisa didapat secara online, di hari-hari menjelang puasa, Supringatun harus menyiasatinya dengan rajin bolak-balik ke loket stasiun untuk mendapatkan sisa tiket kereta api.

"Mudik gratis ya jelas sangat membantu. Kebetulan ini baru pertama kali sekeluarga ikut program mudik gratis. Dulu kan harus begadang sampai 2 malam sama suami dan anak cari tiket online, sering sudah ditunggu lama tiketnya sudah habis, susah sekali," ucap Supringatun ditemui di Stasiun Senen, Jakarta, Kamis (30/5/2019).


Mudik dengan pesawat udara juga bukan alternatif mengingat harga tiketnya yang beberapa bulan terakhir melonjak tinggi. Mudik gratis, menurutnya, membantunya menyimpan pengeluaran sehingga bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya selama di kampung halaman.

"Pesawat selisihnya mahal sekali, belum lagi bagasi bayar lagi. Pakai kereta kalau bayar sendiri juga cukup mahal, pakai KA Bengawan tiketnya Rp 190.000, setidaknya bisa hemat Rp 700.000 sekali jalan," kata Supringatun.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang ikut melepas Mudik Gratis BNI berujar, pihaknya sangat mengapresiasi perusahaan swasta maupun BUMN yang rutin menggelar mudik gratis. Selain membantu keuangan pemudik, program ini juga mengurangi jumlah pemudik motor yang menggunakan kendaraan roda dua.

"Makanya saya apresiasi BNI yang care sekali memberikan program mudik untuk berbagai macam moda transportasi dan lapisan masyarakat, sampai TKI dari luar negeri yang difasilitasi mudik pakai pesawat. Kemenhub berterimakasih ke BNI karena semua dilaksanakan dengan baik," jelas Budi.


Wakil Direktur Utama Bank BNI, Herry Sidharta mengungkapkan ada peningkatan jumlah kursi keberangkatan mudik dengan kereta api menjadi dua kali lipat, yaitu dari 1.000 kursi pada tahun 2018 menjadi 2.000 pada tahun 2019.

Peserta mudik BNI yang menggunakan Kereta diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta menuju Solo, Yogyakarta, dan Surabaya pada 30 Mei 2019. Mudik dengan Kereta ini merupakan bagian dari program Mudik Bareng BNI yang tahun ini akan membawa lebih dari 10.000 pemudik pulang ke kampung halamannya.

"Pemudik juga kita bekali dengan makanan untuk berbuka puasa, makanan kecil, kaus, buku doa, dan tumbler untuk isi air minum sebagai semangat mengurangi sampah plastik. Kita sediakan juga 115 bus untuk tujuan 15 kota seperti Cirebon, Palembang, Jambi, Solo, Surabaya, Malang, Lampung, dan kota-kota lainnya," terang Herry.
(prf/ega)

Komentar