Jakarta - Jerry D Gray ditahan polisi atas tuduhan membuat keonaran setelah videonya yang menuding pemerintahan Joko Widodo disusupi komunis. Jerry merasa dirinya juga adalah korban.Dalam wawancara dengan detikcom di Polres Jakbar, Selasa (29/5) kemarin, Jerry mengungkap bahwa video itu direkam oleh se...
Jakarta - Jerry D Gray ditahan polisi atas tuduhan membuat keonaran setelah videonya yang menuding pemerintahan Joko Widodo disusupi komunis. Jerry merasa dirinya juga adalah korban.
Dalam wawancara dengan detikcom di Polres Jakbar, Selasa (29/5) kemarin, Jerry mengungkap bahwa video itu direkam oleh seorang ustaz yang baru dia kenal. Sebelum video itu tersebar, Jerry telah memperingatkan ustaz tersebut untuk tidak menyebarkan videonya di internet.
"So, i mean feeling saya, saya sendiri korban dari masalah ini. Bukan saya yang jahat, i would never, ever...ever...ever..ever...ever..ever...rekam seperti itu (kemudian) taruh di internet. Saya nggak pernah," kata Jerry.
Menurut Jerry, pernyataannya dalam video itu merupakan kebebasan dalam berekspresi. Jerry mengaku telah memperingatkan ustaz tersebut untuk tidak menyebarkan video itu.
"Itu bahasa saya begitu, bahasa saya nggak perfect, saya mau ekspresif terus puasa, saya mau cari-cari (bahasa) yang saya ngerti (dan) Insya Allah dia juga ngerti yang apa saya lagi omong (kemudian direkam), but the ustaz itu memang jelas saya sudah kasih tahu polisi langsung, dia (ustaz) ini nggak boleh internet," katanya.
Setelah kejadian ini, Jerry pun lebih berhati-hati. Jerry menilai ustaz tersebut menyebar video itu karena ingin mencari sensasi.
"Cause sekarang ada banyak masalah, harus hati-hati apapun taruh di internet, ini cari sensasi jadi begini, ada banyak polisi cari saya. So ya sedih, tapi paling sedih ini pasien-pasien yang tak bisa dibantu," tuturnya.
Jerry juga bicara soal penahanan atas dirinya. Dia merasa diperlakukan tidak adil dalam kasus itu, sebab, menurutnya apa yang disampaikannya dalam video itu adalah kebebasan dalam berekspresi.
"Sudah not fair banget, if saya harus masuk penjara karena it's my rights freedom of expression. Itu bukan ajak semua teman-teman jihad turun kita harus bunuh orang itu, lain lagi," kata Jerry.
Jerry merasa tidak bersalah atas ucapannya itu. Dia kembali menegaskan bahwa dirinya adalah korban.
"Dari situ saya tahu saya nggak salah sama sekali. Kena hukum penjara Insya Allah warga Indonesia sudah sadar, saya korban politik bukan dari kesalahan saya, dari kejahatan saya, but i did it for Indonesia," lanjutnya.
(mei/fjp)
Dalam wawancara dengan detikcom di Polres Jakbar, Selasa (29/5) kemarin, Jerry mengungkap bahwa video itu direkam oleh seorang ustaz yang baru dia kenal. Sebelum video itu tersebar, Jerry telah memperingatkan ustaz tersebut untuk tidak menyebarkan videonya di internet.
"So, i mean feeling saya, saya sendiri korban dari masalah ini. Bukan saya yang jahat, i would never, ever...ever...ever..ever...ever..ever...rekam seperti itu (kemudian) taruh di internet. Saya nggak pernah," kata Jerry.
"Itu bahasa saya begitu, bahasa saya nggak perfect, saya mau ekspresif terus puasa, saya mau cari-cari (bahasa) yang saya ngerti (dan) Insya Allah dia juga ngerti yang apa saya lagi omong (kemudian direkam), but the ustaz itu memang jelas saya sudah kasih tahu polisi langsung, dia (ustaz) ini nggak boleh internet," katanya.
Setelah kejadian ini, Jerry pun lebih berhati-hati. Jerry menilai ustaz tersebut menyebar video itu karena ingin mencari sensasi.
"Cause sekarang ada banyak masalah, harus hati-hati apapun taruh di internet, ini cari sensasi jadi begini, ada banyak polisi cari saya. So ya sedih, tapi paling sedih ini pasien-pasien yang tak bisa dibantu," tuturnya.
Jerry juga bicara soal penahanan atas dirinya. Dia merasa diperlakukan tidak adil dalam kasus itu, sebab, menurutnya apa yang disampaikannya dalam video itu adalah kebebasan dalam berekspresi.
"Sudah not fair banget, if saya harus masuk penjara karena it's my rights freedom of expression. Itu bukan ajak semua teman-teman jihad turun kita harus bunuh orang itu, lain lagi," kata Jerry.
Jerry merasa tidak bersalah atas ucapannya itu. Dia kembali menegaskan bahwa dirinya adalah korban.
"Dari situ saya tahu saya nggak salah sama sekali. Kena hukum penjara Insya Allah warga Indonesia sudah sadar, saya korban politik bukan dari kesalahan saya, dari kejahatan saya, but i did it for Indonesia," lanjutnya.
(mei/fjp)
Komentar
Posting Komentar