Cerita Ibu Dian yang Bayinya Terpapar Gas Air Mata Saat Demo Ricuh Makassar

Makassar - Demo ricuh di Jl AP Pettarani dan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, berdampak pada warga sekitar. Bentrokan yang membuat polisi melepaskan tembakan gas air mata ke massa juga dirasakan dampaknya ke warga. Dian (26) bercerita tentang kondisi bayinya yang terpapar gas air mata. Keluarga Dian tinggal di belakang Universitas Bosow...

Makassar -

Demo ricuh di Jl AP Pettarani dan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel, berdampak pada warga sekitar. Bentrokan yang membuat polisi melepaskan tembakan gas air mata ke massa juga dirasakan dampaknya ke warga.

Dian (26) bercerita tentang kondisi bayinya yang terpapar gas air mata. Keluarga Dian tinggal di belakang Universitas Bosowa (Unibos), yang berjarak 500 meter dari lokasi kericuhan. Saat polisi membubarkan massa, gas air mata juga dirasakan di permukiman warga sekitar pukul 21.00 Wita, Jumat (27/9).

Peristiwa ini terjadi saat massa dipukul mundur dan berlarian ke belakang kampus Unibos, yang berbatasan langsung dengan permukiman.

"Pertama (Selasa) tidak terlalu ji. Ini pi tadi malam parah, tidak bisa tahan anakku, merah matanya, menangis-nangis," cerita Dian saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (28/9/2019).



Dian bergegas memanggil saudaranya untuk mengevakuasi bayi ke ruang terbuka.

"Kakakku langsung bawa ke lapangan dekat rumah. Di situ memang warga berkumpul. Baru di lapangan ada istri polisi yang bawa bayiku ke rumahnya, di situ mi juga busa-busa mulutnya," kata Dian.

Sementara itu, salah seorang tetangga Dian mengatakan warga di permukimannya akhir-akhir ini memang terganggu oleh gas air mata akibat kericuhan. Sebab, lokasi permukimannya dekat dengan titik ricuh.

Kericuhan demo mahasiswa terjadi di flyover Jalan Raya Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (27/9) sejak sekitar pukul 18.00 Wita.




Kericuhan terjadi setelah kelompok mahasiswa dari arah Jl AP Pettarani dan Jl Urip Sumohardjo serentak menyerang barisan polisi di kolong dan di flyover.

Polisi lalu memukul mundur massa dengan tembakan gas air mata. Terhadap massa di Jl Urip Sumoharjo, polisi juga memburu massa aksi dengan mobil Barracuda hingga seorang mahasiswa terjatuh hingga masuk ke kolong kendaraan taktis polisi.

Polisi menegaskan pengerahan kendaraan taktis hanya untuk mendorong mahasiswa mundur. Kendaraan taktis ini juga dilengkapi peralatan standar, seperti lampu khusus dan rotator agar mudah terlihat saat terjadi insiden kericuhan.

Namun Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe memastikan akan mengevaluasi jajarannya.


(fdn/fdn)

Komentar