Kami lakukan hapus buku, bukan hapus tagihJakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bank DKI Jakarta Zainuddin Mappa menyatakan pihaknya menghapus buku kredit macet (write off) sebanyak Rp1,3 triliun. "Kami lakukan hapus buku, bukan hapus tagih," kata Zainuddin dalam rapat pembahasan KUA PPAS APBD DKI Jakarta 2020 bersama Komisi C DPRD Jakarta, Rabu...
Kami lakukan hapus buku, bukan hapus tagih
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bank DKI Jakarta Zainuddin Mappa menyatakan pihaknya menghapus buku kredit macet (write off) sebanyak Rp1,3 triliun."Kami lakukan hapus buku, bukan hapus tagih," kata Zainuddin dalam rapat pembahasan KUA PPAS APBD DKI Jakarta 2020 bersama Komisi C DPRD Jakarta, Rabu.
Zainuddin menjelaskan hapus buku itu merupakan harta karun yang akan terus ditagih secara persuasif hingga pelelangan aset.
Laporan keuangan Bank DKI Jakarta mencatat bank itu merupakan bank pembangunan daerah berdiri sejak tahun 1961 dengan aset sebesar Rp53 triliun per Desember 2018 atau kategori buku III.
"Selama umur bank DKI, total Rp2 triliun yang dilakukan hapus buku hingga di zaman krisis moneter," ujarnya.
Perkembangan NPL Gross atau kredit macet yakni 7,98 persen tahun 2015, menurun sebesar 5,35 persen di tahun 2016, selanjutnya tahun 2017 sebesar 3,76 persen dan 2,66 persen tahun 2018.
Sebelumnya anggota DPRD DKI Jakarta Jupiter menanyakan hingga saat ini berapa jumlah kredit yang dihapus buku oleh Bank DKI Jakarta.
Bank DKI Jakarta merupakan satu dari 20 badan usaha milik daerah (BUMD) diundang DPRD Jakarta untuk melakukan pembahasan dan pendalaman bersama terkait rancangan kebijakan umum perubahan APBD (KUPA) serta prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) APBD provinsi DKI Jakarta tahun 2020.
Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Komentar
Posting Komentar