Natuna - Natuna, Pulau Sekatung secara goegrafis letaknya paling terdepan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) di laut China Selatan. Di pulau itu kini PLN bisa menerangi pulau terdepan yang dijaga personel TNI. Tim Tapal Batas detikcom bersama PLN akhir bulan September mengunjungi Pulau Sekatun...
Tim Tapal Batas detikcom bersama PLN akhir bulan September mengunjungi Pulau Sekatung yang luasnya hanya 1,65 km persegi. Untuk menuju pulau ini tim terlebih dahulu beristirahat di Pulau Laut setelah menempuh perjalanan sekitar 6 jam dari Ranai, Ibu Kota Natuna.
Untuk menuju ke ujung Indonesia itu, kembali menggunakan kapal pompong milik nelayan setempat. Pagi itu ombak di laut lepas itu landai. Kapal pompong bergerak menuju ke lokasi tujuan.
Butuh waktu sekitar 45 menit dari pelabuhan rakyat itu. Keberangkatan hanya bisa dilalui dari bagian tengah tepi Pulau Laut. Padahal ujung kedua pulau ini saling berdekatan. Untuk menembus ujung Pulau Laut, belum ada akses jalan darat. Walau di ujung itu juga ada pelabuhan tempat bersandarnya kapal.
Pagi itu tim pun sampai di Sekatung. Satu anggota Marinir yang menjaga pulau tersebut menyambut kedatangan tim Tapal Batas. Kapal pompong yang terdiri dari personel PLN merapat di dermaga. Tali kapal ditambat merapat ke pelabuhan.
Sejumlah personel TNI di Sekatung pun menyambut kedatangan tim dengan hangat. Satgas pengamana pulau terluar ini dimpimpin, Komandan Pos (Danpos) Sekatung, Letda Herry Y. Numberi dari Batalyon Ifantri (Yonif)/10 Marinir yang bermarkas di Batam.
Di sini terdapat personel Marinir dan personel Armed dari TNI AD. Untuk TNI AD dipimpin Letda (CPL) Joni Marson dari Batalyon Komposit 1/Gardapati di Natuna di bawah Kodam I Bukit Barisan.
Pulau kecil yang berbukit ini, tersedia gedung permanen yang dibangun pemerintah untuk para prajurit yang bertugas di sana. Di gedung yang masih terlihatan baru itu, tersedia ruangan tempat tidur (barak) para prajurit. Ada juga ruangan sang komandan dan kantor di sana.
Selain bangunan permanen yang kokoh, ada juga dua rumah bekas milik warga di lokasi itu. Rumah warga yang sudah ditinggalkan ini merupakan bantuan pemerintah dulunya yang dibagikan ke masyarakat. Dulunya ada 5 rumah, namun kini hanya tersisa dua yang dijadikan dapur untuk TNI AL dan TNI AD.
Kepala Rayon PLN Natuna, Dwi Ristiono bersama anggota siang pun secara resmi menyalakan listrik untuk pertahanan TNI di pulau terdepan. Listrik yang dipasangkan ini akan memudahkan personel TNI yang bertugas di sana.
Dulunya, untuk kebutuhan listrik di Sekatung ini hanya mengandalkan mesin diesel yang dikelola TNI sendiri. Kini, dengan adanya infrastruktur listrik PLN, pos penjagaan tak lagi sibuk untuk menghidupkan mesinnya sendiri. Urusan listrik kini menjadi tanggung jawab PLN Rayon Natuna yang tentunya juga menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
"Terima kasih atas pemasangan listrik PLN di Sekatung ini," kata Letda Herry.
Kehadiran PLN di pulau yang lebih dekat ke Vietnam ketimbang Jakarta ini, sudah meringankan beban TNI di sana. Mereka tak lagi repot mengurusi mesin diesel dalam penerangan. PLN sudah siap sedia untuk memenuhi kebutuhan listrik buat prajurit TNI di sana.
Satgas Pengamanan Pulau terdepan ini, memiliki masa tugas selama 9 bulan di sana dengan silih berganti. Selama itulah, mereka hidup bersama dalam menjaga Nusantara paling ujung tersebut.
(mul/mpr)
Komentar
Posting Komentar