Jakarta - Dewi Ambarwati atau Dewi Tanjung menanggapi santai tanda pagar (tagar) tangkap Dewi Tanjung yang ramai di lini masa. Dia menyebutnya sebagai resiko karena melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan dengan tuduhan luka di mata Novel adalah kebohongan."Dalam sebuah perjuangan pasti ada pengorbanan, pro kontra, itu hal wajar, jadi saya...
Jakarta - Dewi Ambarwati atau Dewi Tanjung menanggapi santai tanda pagar (tagar) tangkap Dewi Tanjung yang ramai di lini masa. Dia menyebutnya sebagai resiko karena melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan dengan tuduhan luka di mata Novel adalah kebohongan.
"Dalam sebuah perjuangan pasti ada pengorbanan, pro kontra, itu hal wajar, jadi saya nggak masalah statement dari masyarakat mau menghujat, mau seperti apa, itu resiko, saya memaklumi cara mereka berfikir," kata Dewi saat dihubungi Jumat (27/12/2019).
Awal mula tagar ini muncul ketika Polri merilis pelaku penangkapan Novel Baswedan di Polda Metro Jaya pada Jumat (27/12). Setelah polisi mengungkap kasus Novel, warganet banyak mencuit perihal pelaporan Dewi yang kini dianggap bohong oleh publik.
Dia mengaku tak mempermasalahkan pendapat publik tentang dirinya. Dia juga menegaskan akan tetap pada pendiriannya yaitu meminta polisi mencari tahu penyebab mata sebelah kiri Novel buta.
"Karena mereka menganggap saya mengada-ngada, ya saya menanggapi dengan santai saja, kebenaran itu tidak akan jauh dari pintu kebenaran, jadi suatu hari nanti kebenarannya akan terungkap. Masyarakat akan melihat siapa yang benar, kita berjuang pasti kan yang namanya perjuangan, lika likunya ada," kata Dewi.
"Ini saya tidak mendapat keuntungan apapun lho, malah saya mengeluarkan biaya sendiri karena ingin tahu kebenarannya seperti apa, mungkin saya satu satunya masyarakat yang berani melaporkan Novel Baswedan, sudah kenyang saya dicaci maki, saya yakin Tuhan maha adil akan mengungkap sebenar-benarnya," imbuhnya.
"Dalam sebuah perjuangan pasti ada pengorbanan, pro kontra, itu hal wajar, jadi saya nggak masalah statement dari masyarakat mau menghujat, mau seperti apa, itu resiko, saya memaklumi cara mereka berfikir," kata Dewi saat dihubungi Jumat (27/12/2019).
Awal mula tagar ini muncul ketika Polri merilis pelaku penangkapan Novel Baswedan di Polda Metro Jaya pada Jumat (27/12). Setelah polisi mengungkap kasus Novel, warganet banyak mencuit perihal pelaporan Dewi yang kini dianggap bohong oleh publik.
Dia mengaku tak mempermasalahkan pendapat publik tentang dirinya. Dia juga menegaskan akan tetap pada pendiriannya yaitu meminta polisi mencari tahu penyebab mata sebelah kiri Novel buta.
"Karena mereka menganggap saya mengada-ngada, ya saya menanggapi dengan santai saja, kebenaran itu tidak akan jauh dari pintu kebenaran, jadi suatu hari nanti kebenarannya akan terungkap. Masyarakat akan melihat siapa yang benar, kita berjuang pasti kan yang namanya perjuangan, lika likunya ada," kata Dewi.
"Ini saya tidak mendapat keuntungan apapun lho, malah saya mengeluarkan biaya sendiri karena ingin tahu kebenarannya seperti apa, mungkin saya satu satunya masyarakat yang berani melaporkan Novel Baswedan, sudah kenyang saya dicaci maki, saya yakin Tuhan maha adil akan mengungkap sebenar-benarnya," imbuhnya.
Selanjutnya
Halaman
1 2 3
Komentar
Posting Komentar