Anak Kenang Mendiang Cosmas Batubara: The Best Man in the World

Jakarta - Menteri era presiden ke-2 RI Soeharto, Cosmas Batubara, meninggal dunia hari ini. Anak-anaknya mengenang almarhum sebagai sosok panutan."The best man in the world," kata anak keempat Cosmas, Hendra Batubara, di rumah duka, Jalan Cidurian, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Baca juga: Ma...

Jakarta - Menteri era presiden ke-2 RI Soeharto, Cosmas Batubara, meninggal dunia hari ini. Anak-anaknya mengenang almarhum sebagai sosok panutan.

"The best man in the world," kata anak keempat Cosmas, Hendra Batubara, di rumah duka, Jalan Cidurian, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).


Hendra bercerita Cosmas mengembuskan napas terakhir di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, pagi tadi pukul 03.27 WIB. Cosmas meninggal setelah berjuang melawan kanker limfoma.

Hendra mengatakan Cosmas diketahui mengidap kanker limfoma pada Desember 2017. Meski berat mengetahui kenyataan tersebut, Cosmas tidak patah semangat dan mulai menjalani pengobatan.

"(Pengobatan) pertama kita lakukan di Jepang waktu itu. Sampai pertengahan 2018, kemudian bapak pulang ke sini. Bapak bilang, 'Saya mau melanjutkan di Indonesia saja perawatannya,'" jelasnya.

Anak Kenang Mendiang Cosmas Batubara: The Best Man In The WorldHendra Batubara (Jefrie Nandy Satria/detikcom)

Menurut Hendra, meski mengidap kanker, Cosmas tidak pernah mengeluh dan semangat menjalani pengobatan, termasuk kemoterapi.

"Selama sakit ini dari sejak dikatakan bapak terkena kanker getah bening bapak tidak pernah mengeluh. Langsung mencari, 'Oke kita pengobatannya apa, oke kita jalani.' Kemudian begitu tahu hasilnya kurang berhasil, 'Oke ada alternatif apa kita jalanin lagi,'" kisah Hendra.

"Mau seberapa parah pun side effect dari kemoterapi itu, tidak pernah sekali pun bapak mengeluh. Selalu dijalani dan dia selalu berusaha melawan penyakitnya. Jadi bisa habis kemo tiga hari lemas karena pengaruh side effect-nya, hari keempat udah bangunin saya pagi-pagi, 'Ayo kita lari pagi.' Jadi saya bangun pagi dan nemenin bapak jalan pagi. Sejak saat itu juga saya jadi rajin jalan pagi gara-gara bapak," sambungnya.


Hendra mengatakan ada banyak kenangan manis soal sosok ayahnya.

"Bapak itu orang yang paling baik tidak pernah marah. Mau saya senakal apa pun juga bapak tidak pernah marah. Kemudian tapi tegas, penyayang, jujur, dan itu yang selalu bapak tekankan kepada kita, jujur dan berbuat baiklah, maka baik akan datang. Semangat hidupnya juga luar biasa," ujarnya.

Ditambahkan Hendra, dirinya juga mengenal ayahnya sebagai sosok yang aktif melestarikan adat dan budaya Batak. Cosmas kerap hadir dalam acara-acara adat, baik pernikahan maupun kematian.

Anak Kenang Mendiang Cosmas Batubara: The Best Man in the WorldFoto: Karangan bunga di rumah duka Cosmas Batubara (ist)

"Itu salah satu lagi yang bapak contohkan ke kita, harus aktif dalam lingkungan, harus aktif dalam keluarga supaya kita mempunyai hubungan yang baik dengan semua orang. Jadi bapak mau siapa yang meninggal, tidak pandang latar belakang, kekayaan, kelas sosialnya, terutama kalau ada kedukaan bapak selalu berusaha menyempatkan hadir kalau ada keluarga atau kerabat yang meninggal," ujarnya.

Cosmas sendiri hingga saat ini masih disemayamkan di rumah duka di Cikini, Jakarta Pusat. Para kerabat dan pelayat terus berdatangan. Karangan bunga juga berdatangan, termasuk dari presiden ke-3 RI BJ Habibie.


Cosmas Batubara lahir di Purbasaribu, Simalungun, 19 September 1938. Dia meninggal dunia di usia 80 tahun. Semasa pemerintahan Soeharto, dia pernah menjabat Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat, Menteri Negara Perumahan Rakyat, dan Menteri Tenaga Kerja.

Anak Kenang Mendiang Cosmas Batubara: The Best Man in the WorldFoto: Cosmas Batubara (ist)

Cosmas menikah dengan RA Cypriana Hadiwijono serta dikaruniai dua putra dan putri. Sosok yang belakangan aktif menggeluti dunia bisnis ini juga memiliki 6 cucu.

Setelah prosesi adat dan ibadah di gereja, jenazah almarhum rencananya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Utama Kalibata, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/8).



Pelayat Mbah Moen Antre dan Berjubel:

[Gambas:Video 20detik]


(hri/gbr)

Komentar