Nyoman Dhamantra Diamankan KPK, Djarot Bicara Peringatan Mega Tadi Malam

Denpasar - Anggota Komisi VI DPR Nyoman Dhamantra ikut diamankan dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap impor bawang putih. Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat menyinggung soal pesan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ke kader. "Belum tahu, belum denger kabar. Tapi yan...

Denpasar - Anggota Komisi VI DPR Nyoman Dhamantra ikut diamankan dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap impor bawang putih. Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat menyinggung soal pesan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ke kader.

"Belum tahu, belum denger kabar. Tapi yang jelas semalam Bu Mega sudah ingetin betul kita antikorupsi. Kalau mereka ada yang seperti itu, itu bukan kader kita," kata Djarot di sela Kongres PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).

Djarot menyebut pengurus atau kader yang terbukti terlibat korupsi pasti mendapat sanksi tegas. "Kalau memang dia anu (korupsi) pecat sekarang juga," katanya.




Anggota Komisi VI DPR Nyoman Dhamantra saat ini menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jaksel. Nyoman Dhamantra dijemput tim KPK di Bandara Soekarno-Hatta.

"Tadi sudah diamankan 1 orang lagi dan telah berada di KPK untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Dibawa tim dari Bandara Cengkareng," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saat dimintai konfirmasi, Kamis (8/8/2019).

Dalam rangkaian OTT mulai Rabu (7/8) malam, KPK lebih dulu mengamankan 11 orang. Satu orang di antaranya adalah orang kepercayaan Nyoman Dhamantra yang berasal dari Fraksi PDIP.

Penyidik KPK mengamankan bukti transaksi Rp 2 miliar yang diamankan dalam OTT ini. Selain rupiah, penyidik KPK mengamankan pecahan dolar AS.

"Diduga uang untuk anggota DPR," kata Febri dalam wawancara sebelumnya.

Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan adanya instruksi Mega tertanggal 5 Agustus terkait kongres V. Kader PDIP diminta tidak melakukan tindakan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan selama kongres berlangsung.





"Ya, kami keluarkan instruksi khusus instruksi tersebut jadi kami keluarkan pada 5 Agustus sebuah edaran tertulis. Kami belajar pada kongres 2015 lalu di mana ada kader kami yang dipecat dengan tidak hormat, pemecatan seketika ketika di dalam kongres ini melakukan perbuatan yang tidak terpuji," kata Hasto sambil menunjukkan instruksi tersebut dari layar ponselnya di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Rabu (7/8/2019).

Kader yang dimaksud yaitu Adriansyah yang ditangkap KPK terkait izin pemulusan Izin Usaha Pertambangan (IUP). PT Mitra Maju Sukses. Suap itu sudah diterima Adriansyah sejak menjabat sebagai Bupati Tanah Laut, Kalsel hingga menjadi anggota DPR.

Adriansyah ditangkap tepat di tengah hajatan Kongres IV PDIP. Dia ditangkap di Swiss-bellhotel Sanur, Bali pada Kamis (9/4/2015).



KPK-Polri 'Nimbrung' Cari Penyebab Listrik Mati, PLN: Hak Mereka:

[Gambas:Video 20detik]


(fdn/fjp)

Komentar