Jakarta - BNN selesai melakukan pembongkaran barang bukti untuk menyimpan ganja hasil penggerebekan di sebuah kontrakan di Kramat Jati, Jakarta Timur. Total ada 250 kg ganja yang berhasil diamankan.Deputi Pemberantasan BNN, Arman Depari menjelaskan awal penggerebekan ditemukan barang bukti ganja yang d...
Jakarta - BNN selesai melakukan pembongkaran barang bukti untuk menyimpan ganja hasil penggerebekan di sebuah kontrakan di Kramat Jati, Jakarta Timur. Total ada 250 kg ganja yang berhasil diamankan.
Deputi Pemberantasan BNN, Arman Depari menjelaskan awal penggerebekan ditemukan barang bukti ganja yang disembunyikan di dalam peralatan perbengkelan seperti tabung gas nitrogen hingga peti perkakas. Awalnya Arman menduga ada 200 kg ganja yang disembunyikan pelaku. Setelah dilakukan pembongkaran, total ada 240 bungkus ganja ditemukan.
"Kita menghitung ada 240 bungkus, 240 bungkus itu rata-rata sebungkusnya, biasa kita sebut satu bata itu sekilo lebih, kalau kita total kemungkinan besar jumlahnya 240-250 kg," kata Arman kepada wartawan di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).
Dalam proses pembongkaran bukti ganja yang disimpan dalam tabung gas nitrogen itu, BNN dibantu oleh petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta. Pembongkaran tabung gas dimulai pukul 18.35 WIB dan selesai pukul 21.15 WIB.
Pantauan detikcom di lokasi, terlihat barang bukti ganja berbungkus coklat dipindahkan dari dalam tabung-tabung gas ke dalam karung oleh petugas BNN. Selain itu, terlihat juga tabung gas nitrogen, peti-peti perkakas, dan kompresor diangkut ke mobil. Petugas Damkar juga sudah membereskan peralatannya.
Arman melanjutkan, ada 2 tersangka yang kembali ditangkap, setelah sebelumnya BNN mengamankan 4 orang. Sehingga total dari penggerebekan BNN ada 6 orang yang diciduk.
"Beberapa menit lalu ada tambahan 2 orang yang pada saat awal mereka berhasil lari dan sembunyi tapi sekarang sudah tertangkap, jumlah yang kita amankan 6 orang," ucap Arman.
Selanjutnya Arman menerangkan para tersangka ini akan dibawa untuk diperiksa. Barang bukti 250 kg ganja sebutnya juga akan diangkut. Arman menyebut para tersangka ini terancam hukuman mati karena membawa dan memiliki ganja dalam jumlah yang besar.
"Tentu nanti akan kami gunakan sebagai alat bukti di sidang, kemudian para tersangka akan disidik dan dibawa ke BNN pusat dan ditahan di sana," ujarnya.
"Kita akan dalami peran masing-masing kemudian akan kami angkut untuk bongkar lebih jauh dan memutus jaringan, kalau ancamaan hukuman, karena ini kepemilikan dan transportasi yang cukup banyak, ancaman hukumannya hukuman mati," sambung Arman.
Sebelumnya BNN mengamankan 200 kg narkoba jenis ganja dari hasil penggerebekan di sebuah kontrakan di Jakarta Timur. BNN menduga ganja tersebut dikendalikan oleh napi di Lapas Cirebon.
"Kita menduga bahwa narkoba ini dikendalikan oleh salah satu napi di Lapas Cirebon, nanti kita tindak lanjut dan tentu setelah seluruh bukti bisa kita kumpulkan dan keterangan dari para tersangka yang sedang kita amankan," kata Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari kepada wartawan di lokasi penggerebekan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).
(maa/idn)
Deputi Pemberantasan BNN, Arman Depari menjelaskan awal penggerebekan ditemukan barang bukti ganja yang disembunyikan di dalam peralatan perbengkelan seperti tabung gas nitrogen hingga peti perkakas. Awalnya Arman menduga ada 200 kg ganja yang disembunyikan pelaku. Setelah dilakukan pembongkaran, total ada 240 bungkus ganja ditemukan.
"Kita menghitung ada 240 bungkus, 240 bungkus itu rata-rata sebungkusnya, biasa kita sebut satu bata itu sekilo lebih, kalau kita total kemungkinan besar jumlahnya 240-250 kg," kata Arman kepada wartawan di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).
Foto: Matius Alfons/detikcom |
Pantauan detikcom di lokasi, terlihat barang bukti ganja berbungkus coklat dipindahkan dari dalam tabung-tabung gas ke dalam karung oleh petugas BNN. Selain itu, terlihat juga tabung gas nitrogen, peti-peti perkakas, dan kompresor diangkut ke mobil. Petugas Damkar juga sudah membereskan peralatannya.
Arman melanjutkan, ada 2 tersangka yang kembali ditangkap, setelah sebelumnya BNN mengamankan 4 orang. Sehingga total dari penggerebekan BNN ada 6 orang yang diciduk.
"Beberapa menit lalu ada tambahan 2 orang yang pada saat awal mereka berhasil lari dan sembunyi tapi sekarang sudah tertangkap, jumlah yang kita amankan 6 orang," ucap Arman.
Selanjutnya Arman menerangkan para tersangka ini akan dibawa untuk diperiksa. Barang bukti 250 kg ganja sebutnya juga akan diangkut. Arman menyebut para tersangka ini terancam hukuman mati karena membawa dan memiliki ganja dalam jumlah yang besar.
"Tentu nanti akan kami gunakan sebagai alat bukti di sidang, kemudian para tersangka akan disidik dan dibawa ke BNN pusat dan ditahan di sana," ujarnya.
"Kita akan dalami peran masing-masing kemudian akan kami angkut untuk bongkar lebih jauh dan memutus jaringan, kalau ancamaan hukuman, karena ini kepemilikan dan transportasi yang cukup banyak, ancaman hukumannya hukuman mati," sambung Arman.
Foto: Matius Alfons/detikcom |
Sebelumnya BNN mengamankan 200 kg narkoba jenis ganja dari hasil penggerebekan di sebuah kontrakan di Jakarta Timur. BNN menduga ganja tersebut dikendalikan oleh napi di Lapas Cirebon.
"Kita menduga bahwa narkoba ini dikendalikan oleh salah satu napi di Lapas Cirebon, nanti kita tindak lanjut dan tentu setelah seluruh bukti bisa kita kumpulkan dan keterangan dari para tersangka yang sedang kita amankan," kata Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari kepada wartawan di lokasi penggerebekan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).
(maa/idn)
Komentar
Posting Komentar